Selama si macan mencoba mencakarnya, kaki belakangnya berpijak pada sebuah pohon kecil ditepi sumur yang menyebabkan pohon itu bergoyang-goyang. Pada salah satu dahan pohon yang menjuntai dari atas sumur, terdapat sebuah sarang lebah, madu pun mulai menetes jatuh ke dalam sumur. Melihat tetesan madu, lelaki itu menjulurkan lidahnya untuk menangkap tetesan madu tersebut. "Mmmm! Sedap sekali," dia berkata kepada dirinya sendiri dan
tersenyum.
Kisah itu, sebagaimana diceritakan secara tradisi, berakhir sampai di situ saja. Ituiah sebabnya kisah itu menjadi kisah sejati bagi kehidupan. Karena kehidupan, sebagaimana sinetron televisi yang bertele-tele, tidak punya akhir yang rapi. Kehidupan ini selamanya dalam proses panuntasan. Lebih lanjut, sering dalam kehidupan ini kita bagaikan terjebak
di antara macan lapar dan ular hitam, di antara kematian dan sesuatu yang lebih buruk, dengan siang dan malam (kedua tikus) mengunyah ngunyah seutas tali kehidupan tempat kita bergantung. Bahkan dalam situasi yang menakutkan seperti itu, selaiu ada saja madu yang menetes entah dari mana. Jika kita bijaksana, kita akan menjulurkan lidah untuk menikmati tetes-tetes madu itu. Mengapa tidak? Ketika tak ada yang perlu dilakukan, ya jangan ngapa-ngapain, nikmati saja tetes tetes madu kehidupan.
Seperti yang saya katakan, secara tradisional kisah itu berakhir di sini. Namun demikian, dalam rangka membuat sebuah kesimpulan, saya biasanya menceritakan akhir yang sebenarnya dari kisah itu kepada pemirsa saya. inilah yang terjadi berikutnya. Tatkala lelaki itu tengah menikmati tetesan madu, tikus-tikus terus mengerat akar pohon sehingga menjadi makin tipis dan makin tipis saja. Si ular hitam pun terus mennjulur-julurkan tubuhnya makin dekat dengan kaki si lelaki; sementara si macan terus mencondongkan tubuhnya lebih dalam lagi hingga cakarnya nyaris menjangkau tangan si lelaki. Lalu si macan dengan penuh semangat mencondongkan kembali tubuhnya lebih dalam lagi, tiba-tiba dia terjatuh ke dalam sumur, meluncur melewati lelaki itu dan menimpa si ular sampai mati; macan itu pun sekarat di dasar sumur.
Yah, itu bisa saja terjadi! Dan sesuatu yang tak terduga biasanya terjadi. Begitulah kehidupan kita. Jadi mengapa menyia-nyiakan momen manisnya madu, bahkan bila kita berada dalam masalah yang benar-benar pelik sekalipun. Masa depan itu tak pasti, kita tak pernah tahu pasti apa yang akan terjadi kemudian.
0 Response to "~Terjebak diantara Macan dan Ular~"
Post a Comment