Kelayan Kota Terpadat DiAsia Tenggara. - Kawasan pemukiman Kelayan di Banjarmasin diketahui sebagai daerah pemukiman paling padat di Asia Tenggara. Jumlah kepadatan penduduk terbesar se-Asia Tenggara itu sebuah hasil penelitian dari perguruan tinggi beberapa waktu lalu, kata Camat Banjarmasin Selatan, Drs.Kasman di sela-sela lomba makanan khas daerah di Banjarmasin, Selasa.

Menurut Kasman jumlah penduduk di Kelayan Banjarmasin Selatan tercatat 65 ribu jiwa perkilometer, padahal jumlah ideal paling maksimal hanya sekitar 30 ribu jiwa saja. Akibat begitu padatnya jumlah penduduk tersebut akhirnya menimbulkan opersoalan sosial yang rumit diatasi. Seperti seringnya terjadi pertikaian warga, seringnya terjadi tindak pidana pencurian, perampokan, dan kriminal lainnya, kebakaran, begitu mudahnya berjangkit penyakit menular, sulitnya air bersih serta terbatasnya jumlah infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan fasilitas umum lainnya.

"Bayangkan saja masa sebuah rumah dihuni antara empat hingga lima kepala keluarga, sudah bisa dibayangkan betapa rumitnya mengatur jumlah penduduk seperti itu," kata Kasman.

Desa-desa di wilayahnya yang padat penduduk itu seperti dikelurahan Kelayan Selatan, Kelurahan Kelayan Tengah, Kelurahan Kelayan Timur, serta Kelurahan Kelayan Barat, serta Kelurahan Kelayan Dalam. Dalam upaya menanggulangi jumlah penduduk yang padat tersebut maka pihak kecamatan sudah minta bantuan Pemko Banjarmasin, Pemprop Kalsel, maupun Pemerintah Pusat untuk dibuatkan infrastruktur baru agar masyarakat bisa terpencar dan tidak lagi hanya menumpuk satu kantong pemukiman.

Kelemahan sekarang ini adalah kurangnya jalan di wilayah tersebut, padahal lahan kosong masih tersedia, tetapi karena tidak ada jalan maka masyarakat enggan mendirikan bangunan rumah di lahan yang kosong tersebut. Lihat saja lahan di kawasan Basirih, mantuil, kuin kecil dan lainnya masih banyak yang kosong tetapi karena tak ada jalan di kawasan tersebut yang memadai maka masyarakat enggan membuat perkampungan baru.

Selain itu perusahaan perumahan (pengembang) juga berkiprah beroperasi di wilayah itu, dan sekarang hanya terkosentrasi di Kecamatan Banjarmaasin Utara, padahal prospek perumahan di kawasan padat penduduk itu menjanjikan.

Salah satu yang mungkin bisa mengatasi persoalan pemukiman padat penduduk itu adalah dibangunnya rumah susun sewa (Rusunawa) yang kini memperoleh bantuan dana dari Kementrian Perumahan Rakyat senilai Rp9 miliar. Rumah susun sewa yang dibangun di Kelurahan Kelayan Selatan tersebut berlantai lima dengan jumlah 96 kamar untuk 96 kepala keluarga (KK).

"Kami berharap pemerintah pusat tidak hanya membantu di kelurahan Kelayan Selatan saja membangun Rusunawa tetapi juga diharapkan kelurahan lain yang padat penduduk itu, agar pemukiman bisa terpencar," kata Kasman. Pihaknya sendiri sudah mengajukan permohonan mengenai pembangunan Rusunawa tersebut, mudah-mudahan keinginan tersebut bisa dikabulkan,” kata Kasman. (*/rsd)

0 Response to " "

Post a Comment